& Hamba Allah

Rabu, 30 Desember 2015

Wanita setengah bidadari




Hari ini ketika aku menengok seseorang di rumah sakit, teman ayahku yang sedang terbaring di atas ranjang putih beserta jarum yang menusuk pergelangan tanggannya semakin emnambah suasana yang agak berbeda. Bau meyengat dari bercampur baurnya semua obat menjadi satu. Aku terlihat oleh sosok wanita yang berada disebelah sang tema ayahku yang terduduk tanpa suara, tanpa gerak-gerik, tanpa sorotan mata tajam menandakan bahwa ia sedang lemah baik raga dan semoga jiwa tak demikian. Wanita yang berbaju agak kusam dengan balutan kerudung menutup dada, tangan-tangan yang mulai keriput selalu engelus dan meletakkan tangannyake badan sang lelaki tak kekar lagi itu, sakit yang dirasakan oleh lelaki tersebut adalah  berupa stroke sebelah, dimana untuk menggerakkan badan saja masih diusahakan. Hanya gerak bibir dan suara yang tak jelas itu menjadikan acuan , dan bagaimana berbicara kepada isterinya, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dibantu. Hanya sengatan dan persepsi seorang isteri yang begitu tajam yang mengerti akan makna dari suara hati sang suami.
Kadang kala jika apa yang diinginan oleh sang suami salah, ia bias berteriak kecil, karena mulut tak mnegizinkan ia berbicara dengan fasih. Seperti ayalnya seorang yang bisu. Rambut yang memutih semuanya menajdi tanda semakin tuanya seseorang. Sang suami emmint duduk, sang isteri pun dengan sigapnya menganggat sendiri raga sang suami dengan raut muka penuh kesabaran dan keikhlasa apa yang telah dialami oleh suaminya. Begitu sabarnya hingga ia beruapaya untuk emngerti dengan penuhnya apa yang diinginkan oleh suaminya. Raut mukany dan sorotan mata sang isteri selalu tertuju kepada sang suami, dan sesallu mengelus dan memijat ringan anggota badan sang suami. Tak pernah lelah kuliha dari raut mukanya.
Ternyata yang menemani sang isteri tersebut adalah isteri pertama dari dang suami, sang suami yang tua itu ternyata memiliki istri muda. Tetapi yang kulihat dalah. Hanya seorang isteri tertua dan pertama yang selama ini merawatnya. Dimana sang isteri muda? Isteri kedua? Apa yang sedang dilakukannya saat ini? Itulah yang menghuam hati ini, hatiku penuh tanda Tanya. Begitu sabarnya isteri pertama ini kulihat mengurus segala keperluan sang suami.
Begitu sedih ku melihat. Tetapi dilain hal itu merupakan tolak ukur. Wabhwa sang suami dan isteri walaupun sedih dan bahagia harus ssaling elengkapi, saling menemani, saling memabnut, saling mnyayangi. Tak ayalnya tolak ukur bukanlah batas usia. Tap bagaimana kita saling melengakapi  perbedaan ini hingga kita bertemu kembali keapda Sang Maha Pemberi Cinta. Menajdikan keluarga sebagai jalan menuju keridhoan Allah, sebagai jalan menuju akhirat.
Aku begitu terharu, hati dan air mataku ngin segera menetes saat itu.tapi aku mencoba untuk menahan. Biarlah ahtiku merasakan rasa ini. Mataku mulai berbinar. Tapi kuberusaha menahannya. Begitu sangat ku merakasakn empati itu. Raut muka antar keduanya saling menjelaskan bahwa hidup memang harus berbagi , adanya hak dan tanggung jawab yang dipngkul bersama, dan bersama mejalaninya.
Ucapa syukur segera kuucapkan dari bilik bibir tipisku. Raut mukaku begitu tercenangang dan terkejut tatkala aku tau bahwa masih ada wanita yang sudah disakiti teapi ia amasih bias maafkan dengan caranya merawat dan menerima keadaan suaminya walaupun ia diduakan.
Alhamduilllah yang kruasakan saat ini hanya mengucap syukur, masih diberi kesehatan, dapat mgnhirup udara dengan nyamannya, dapat berkumpul dengan anggota keluarga yang lengkap,

Alangkah sayangnya



Tak mungkin dan tak mungkin lagi
Kata terakhir dari terpaan angin yang lewat dengan cepat
Membawa berita gembira, dan cepat ingin bersua
Tak terulang oleh sesuatu yang sama lagi
Tak ingin lagi, dan tak ingin berjumpa
Jika itu hanya membuat luka dan duka
Tak apa bagi hati yang ikhlas dan apa daya upaya
Jika semuanya telah berubah wahai saudaraku seiman . . . .

Semuanya semakin buruk jika tanpa adanya teguran ataupun nasehat
Hidup bagai arogansi, egois dan  sombong bagi yang menghiraukan dan tak mendengar sebuah cercahan
Tak ayalnya kita bersyukur, tidak berlanjut mendukakan hati bagi yang terlalu berharap
Allah telah membukakan semua aibmu teman…
Dan tugas untuk teman sekelililing adalah berupaya agar tak terperosok di lubang yang sama

Menghiraukan pun salah, apalagi tanpa teguran dan nasehat
Semuanya seperti hidup tanpa arah, berjalan menyosori terowongan gelap, berjalan dan terus berjalan tanpa tahu kemana tujuan, menghiraukan segala rambu-rambu.
Alangkah sayangnya…..

Gumpalan kecil yang kau remehkan



Haruskah sadar, pada akhirnya
Ada yang namanya menyerah dan berjuang kembali
Sesuatu yang harus ada pada benak kita
Haruskah perbuatan yang membuktikan ketika logika tak berjalan mulus
Atau hanya sekedar gumpalan kecil yang kau remehkan
Asa yang tak sampai kadang kala merasa letih
Letih dan lelah berjuang sendirian
Ketika egomu menguasai
Dan mengacuhkan seseorang yang mementingkan akan hadirnya dirimu
Apakah patas diri emnerima segala perlakuan
Akankah doa selama ini juga tak kau dengar bahwa ada yang di sebut dikala sepanjang waktu
Haruskah tangisan yang emmbuktikannya
Atau harus di hilangkan seutuhnya perasaan halus ini
Salahkah jika menganggapnya lebih
tak pernah emmbayangkan bahwa ada yang sedang memperhatiaknmu dikala jauh
Ada yang akdangkala memeprhatikan kehadiranmu selama ini\
Ada yang sedang mencari mu diakla sepi
Hadir yang emmbayangi pikiran selama ini
Tapii apa yang terima
Yaitu sikap acuh yang lihatkan
 hanya bisa terdiam ketika asa tak pernah sampai
Hanya sampai dari pelupuk mata, tak lebih
Hanya mata yang melihat tanpa hati yang merasakan
Perlakuan kadangkala menyakitkan bagi seseorang
Haruskah juga bersikap acuh 

 tak pernah bersikap membalas
tahu kadangkala seseorang harus menerima sikap baik walaupun ia pernah melukai
hanya berusaha dan berkorban
Tapi itu hanya sia-sia
Pengorkatap tak pernah di anggap ada
Sepeser katapun untuk kata”teriamkasih” tak pernah ada
Yang ada hanya sekalimat menyakitkan yang membuat tak ingin emmbantu lagi
Sikap yang orang biasa saja tak pernah di dengar
Tapi sayangnya kata itu keluar dari seseorang yang di harapkan kehadirannya

Oke, sampai disini wahai perasaan
Jadi dirmu sendiri dan jagan mudah untuk eprcaya dengan orang lain
Sikap elbih yang kau rasaka hanya angina lalu
Karena tak pernah diterima oleh orang yang sedang kita taruh perasaan
Jangan bersedih, sepertinya ada yang sedang menunggu kehadiranmu dikala ini
Ada yang sedang mendoakanmu, ada yang sedang menunggu kehadiranmu saat ini
Ia merindukanmu dan ingin segera berjumpa denganmu
Jangan kau pusing untuk memekirkan rasa yang tak penting ini,
Ketika waktu memberikan jawaban
Ternyata gambaran yang ada dipelupuk mata tak seindah hati yang merasakan
Tak seindah harapan dan impian
Perjuangan yang harusnya dilakukan kedua pihak
Harus hancur karena perjuangan oleh kesendirian
Good byee… wahai perasaan sebagai angin lewat J

Dengan Basmalah



Wahai Sang Pemberi Cinta
Ku tak tahu, suka atau duka pada akhirnya yang ku rasa…
Hanya satu yang aku inginkan saat ini dalam tujuan hidup dan hatiku
Meminta keridhoanmu dalam setiap langkah hamba yang banyak dosa ini….
Ya Allah, berilah hamba petunjuk dan keistiqomahan dalam menjalani kehidupan
Entah itu senang atau sedih, hambamu ini yakin
Tak ada yang bias memberikan ketenangan kecuali hanya mengadu kepadamu atas kesalahan
Dan berterimakasih dan bersyukur atas rezeki, karunia nikmat yang telah kau berikan
Begitu manusia tak bersyukur bahwa ia masih bias menghirup udara secara free tanpa dipungut biaya.
Dengan basmillah, kuawali langkah ini menuju ridho mu ya Allah
Ingin sekali masuk dalam jannah-Mu, semoga kami masuk dalam golongan yang beruntung
Tak ada daya upaya, satu tujuanku ingin membuat suatu kehidupan yang bersama-sama membangun kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dengan restu-Mu ya Rabb…
Jagalah hati hamba dari seegala gangguan para setan-setan yang terkutuk
Cukup hati yang memang tak memandang dunia sebagai gengaman selamanya
Tetapi dunia menjadi jalan menuju surga-Mu
Dengan basmalah…
Hamba berusaha dan berdoa..
Semoga ini langkah yang baik dalam mengawali jenjang selanjutnya J
Yuk sama-sama kita salingmengenal dulu dalam sebuah hubungan
Dengan ditemani oleh muhrim tanpa berdua-duaan ;)

Ketika Kematian semakin dekat



Dari lubuk hatiku
Wahai Sang Pemberi Cinta
Wahai Sang Maha Membolak-balikkan Hati
Malam mulai memuncak, bulan mulai menampakkan sinarnya, suara jangkrik mulai berbunyi tanda makhluk hidup yang kau ciptakan masih menampakkan wujudnya. Kesepian dan kekangenan mulai memuncak, entah dimana da dengan siapa, aku tak tahu. Hanya saja dari relung hatiku ada sesuatu yang begitu dekatnya dengan diri-Mu, hingga sampai sat ini, entah apa yanngkrasakan. Aku masih menikmati kesendirian dalam dunia, tapi aku dalam hatiku aku selallu menghadirkan raga dan jowaku pada-Mu, insyaallah…
Hanya satu yang selalu kupikirkan akankah aku besok masih hidup, akankah setelah aku emngetik kata-kata ini aku masih bernafas, atau sedetik  dalam kedipan mata aku sudah terbujur kaku….
Rindu tak bertepi kepada-Mu, semakin amlam aku seaikn susah untuk terlelap,karena terlalu asyik memikirkan-Mu, memikirkan akan cipataan dan kuasa-Mu yang ada didunia ini
Hingga aku semakin merindu
Aku terlalu asyik dengan-Mu, karena aku emrasakan ada hembusan angina yang allau dan ebrhenti didalam jiwaku, dan menyejukkan seisi raga ku, entah apakah itu…
Semakin aku mengingat0-Mu semakin aku menagis sejadi-jadinya…
Tangisanku akan ingin berjumpa denganmu
Aku selalu emngingat kematian
Aku hanya bias menangis untuk saat ini ketika aku emngingat dosa-foa yang beitu banyak kulakukan, apalagi ketika aku melanggar segala perintah mu dan emlaksanakan laranganmu
Aku hanya bergumam lirih ketika setelah melaukannya
Wahai sang pemberi ketenangan~
Akankah kesenidrianku akan berakhir dengan bahgia
Atau hanya sebatang kara menikmati kesendirian dengan epnuh harap dan seperti  sebuah ranting kayu yang telah kusam dan tak berguna
Entah apa yang membuataku ketakutan seperti ini
Seperti ada sebuah jeritan dan cengkraman yang membekas dihati ini
Entah kenapa ketika asa ini ingin emmulai aku semin takut untuk melakukannya
Wahai Sang Pemberi Cinta
Ketika cinta ini hadir, letakkan cinta ini ekapda seseorang yang semsetinya ya Allah
Ketika cinta ini hadir, berikan jalan yang pasti dan lurus kepada yang dituju ya  Allah
Ketika rasa cinta ii hadir, berikanlah kepada orang-orang yang membutuhkan
Hadirkan cinta ini hanya kepada yang baik-baik,
Tangan kadang lelah ketika terlalu banyak yang dikerjakan
Mata kadang lelah ketika selalu melihat sesuatu
Kaki kadang lelah ketika terus-terusan berdiri
Tapi aku berusaha agar hatiku tak akan lelah dalam mengingat-Mu

Senin, 07 September 2015



CERPEN
Sebatas Mimpi atau Kenyataan ?


Suatu Hari ada sepasang dua insan yang saling menyukai, tetapi tidak pernah menyatakan perasaan antar keduanya, hingga suatu hari kesetiaan hati mereka diuji oleh Allah. Dimana seorang laki-laki mengalami kecelakaan berat dan mengalami trauma berat, ia divonis dokter amnesia. Hingga saat itu kemunculannya tidak lagi terlihat oleh sang perempuan. Suatu saat kehampaan dan kecurigaannya bertambah, perempuan itu yakin ada sesuatu  yang terjadi pada lelaki yang ia doakan dalam hatinya selama ini, sesuatu yang membuat lelaki itu hilang bak ditelan bumi. Berusaha keras hingga ia menemukan titik terang, ia tak sengaja melihat status lelaki tersebut di media social BBM, tak biasanya lelaki tersebut memposting kata-kata yang tak pernah ia sukai apalagi dengan nada marah-marah. Perempuan tersebut  melihat status dengan lokasi berada di kantin kampus. Hingga ia beranjak dari tempat duduknya untuk mengatasi kerinduannya selama ini berjalan mengarah kantin dengan langkah yang sangat cepat. Ia sadar bahwa wajah lelaki yang ia idamkan tersebut harus ia lihat secara langsung bahwa lelaki tersebut dengan keadaan baik-baik saja, sehat wal afiat. Sesampainya dikantin ia terkejut melihat lelaki tersebut duduk sendirian di pojok kantin no 4 yang persis berhadapan dengan taman hijau kampus. Perempuan tersebut menegok dibalik dinding kelas yang jaraknya tak jauh dari lokasi. Ia melihat dengan seksama dan berpikir bahwa ia tak telihat mencurigakan oleh orag-orang kampus bahwa ia lagi memata-mataai seseorang.
            Lelaki tersebut ditemani dengan secangkir the es dan makanan basah, dan tak kalah mengejutkan ada perban yang terbalut dikepalanya. Dan perempuan tersebut semakin resah melihat tingkah laku lelaki tersebut. Untuk mendekatinya pun tak berhak ditambah lagi ia tak tahu siapa nama da asal lelaki tersebut. Yang ia tahu bahwa ada getaran dan tarikan hatinya kepada lelaki tersebut. Ia menelan ludah bahwa kenyataannya lelaki tersebut lagi memikirkan sesuatu.
Hingga suatu hari perempuan itu berani mendekati lelaki tersebut dan mulai dengan percakapan pertama, assala’mualaikum ya akhi… ia pun berkata “ada ada dengan kepalamu” sang lelaki tersebut menjawab wa’alaikumsalam ya ukhti. “ia saya baru saja mengalami kecelakaan’. Mereka berdua sengaja berbincang-bincang di hadapan khalayak bayak agar menghidnarkan diri dari berdu-duaan karena yang ketiga adalah setan, hehe
Da semakin waktu terus berjalan, perbincangan semakin erat dan mengasikkan. Tetapi mereka berdua saling menajga hati masing-asing agar tidak erlalu terihat bahwa ada pasangan yang lagi kasmaran. Lelaki tersebut merasa perempuan itu taka sing baginya, ia merasa sudah begitu lama mengenal dan bersamanya.
Sang perempuan sedih ia terus berdoa dan berusaha memulihkan ignatan sang lelaki tersebut. Ia ingin perjumpaan dan selalu bertemu dengannya selalu teringat pada pikiran lelaki tersebut. Ia resah akankah cintanya dan doanya akan bertepuk sebelah tangan. Ia menguatkan dirinya, yakin bahwa dengan izin Allah apapun akan erjadi, diluar dari kemampuan manusia dalam berpikir akan keesaan-Nya dan kehendak-Nya. Sang lelaki begitu cuek teradap perempuan tersebut. Kebingungan mulai dirasakan perempuan tersebut ia merasa bahwa ia tak tahan dengan perlakua yang diterima lelaki tersebut.
Lelaki terebut beranggapan bahwa wanita itu adalah penggoda bagi dirinya dan ingin memanfaatka ketidak ingatannya terhadap sesuatu yang buruk, ia beranggapan bahwa wanita itu adalah pembohong. Su’uzon lelaki tersebut menggebu-gebu, silih berganti hari pemikiran tentang wanita itu sellau berubah-rubah oleh bsisikan setan dalam pikirannya.
Sang wanita tersebut terus berusaha hingga ia berada dititik nol. Dimana ia langsung mendengardari ucapan lelaki itu bahwa ia harus menjauh dari hadapannya dan jangan menemui lagi, karena hanya merusak suasana hatinya dan membautnya pusing akan tingakh laku  perempuan tersebut.
Sang perempuan pun ikhlas bahwa apa yang dialluinya adalah sebuah ujian cinta sejati. Iatetap mencintai lelaki tersebut da selalu mendoakan yang terbaik untuknya. Ia yakin cinta itu memang harus tumbuh ketika kau menaruhnya dalam sebuah pot, jika tidak siramilah ia tru menerus dengan air hingga bibit itu menjadi tunas dan semakin tinggi semakin tumbuh hingga ia tumbuh dewasa. Yakinlah jika layu kau tidak akan bias menyiraminya lagi dengan begitu banyak air, tetapi mengantinya dengan yang baru dengan pot yang sama. Ulagi hingga kau yakin bahwa tanaman itu akan tumbuh bersamamu….
Hingga perempuan tersebut diujung perjalnan pulang ia merasa pusing dan jatuh pingsan dipersimpanagan jalan. Saat itu suasana sepi tanpa ada orang yang melewati karena siang hari orang pada istirahat dan tidur siang. Hingga ada seorag lelaki melihat dan ia terkejut, bahwa perempuan tersebut adalah perempuan yang bersamanya sebelum pulang dari kampus. Lelaki itu panic dan menggendongnya ke pinggir dimana rumah perempuan tersebut tidak jauh dari jatuhnya perempuan tersebut. Ibunya perempuan tersebut membuka pintu dengan wajah pucat melihat anaknya pingsan . dan ibunya mengarahkan lelaki tersebut untuk emmbawa anak perempuannya kekamarnya sang ibu. Sesampainya disana ia rebahkan dan ibunya lah setelah itu yang mengurusnya. Ia pun mulai ada sesuatu yang aneh terhadap dirinya.
Saat itu lelaki tersebut mengunggu sang ibu di ruang tamu. Takut aka emnganggu perempuan tersbut beristirahat dan kalau-kalau sang ibu ingin mengobatinya. Saat itu ia melihat seizi ruangan dengan mata melirik. Saat tatapannya tertuju apda satu akmar yang berwarna warni pintu masuk kamar tersbut. Ia melihat pintu tersebut terbuka sedikit. Ia pun emngok dengan berdalih tidak ketahuan sang ibu yang masih berada dikamar dengan sang anak dengan pintu tertutup. Ia terkejut saat melihat tulisan dan foto terpajang di dinding kamar tersebut, begitu banyak foto kenangan dengan ata-kata yang sesuai dengan tanggal dan suka duka sisi gambar tersebut.
Ia melihat satu persatu ia melihat foto yang jaraknya jauh antara ia dengan perempuan tersebut dan tertulis “entah apa yang kurasa, saat awal melihatmu diriku merasa senang, tentram dan nyaman. Aku tak kenal kau, tapi hatiku entah kenapa ada sesuatu yang terus ingin mendoakan akan dirimu, kucoba untuk melupakan rasa ini, tetapi semakin aku mencoba melupakan aku semakin tak ingin jauh dari dirimu, untuk dekat aku tak berani, apalagi menanyakan nama dan asalmu”…. Aku ingin sellau berada disisimu jika aku diperbolehkan untuk sellau menemanimu..” Cinta dalam diamku serta doa tak kulupa…
Sang lelaki terkejut dan kepalanya mulai pusing, ia merasa kepalanya seperti kebentur tembok. Ia pun duduk untuk menenagkan kepalanya.
Hingga suatu hari sang lelaki mulai mengingat akan perempuan tersebut, mereka sama-sama saling memndam perasaan tetapi memiliki jawaban masing-masing terhadap perasaan bahwa suatu saat mereka aka bersama pada batas waktu yang tepat.
Sang lelaki mulai merasakan hatinya seperti dulu saat berjumpa dengan perempuan tersebut dan ia mulai emndatangi rumah perempua tersebut, untungnya ia ingat alama rumahnya. Saat ditanya ternyata sang perempuan berada pada masa kritis dan ia meminta satu permintaat bahwa ia ingin bertemu yang terakhir kalinya dengan seseorang yang sellau menemai hidupnya walalupun dalam hal hati buka dalam hal raganya. Untungnya sang lelkai saat itu sampai di depan ruangan perempuan tersebut

Dan iapun masuk dan terkejut melihat perempuan tersbut begitu banyak kabel dan jarum yang menusuk kulit sawo matangnya. Ia duduk dan emnitikan airmata, sang lelaki berucap maafka diriku, aku salah.. aku minta maaf sellau mengacuhkan dirimu saat kecelakaan itu terjadi, aku mengalami kecelakaan saat itu karena aku berpikir aku tak pantas untukmu, hingga aku tak melihat ada motor yang laju emngarah kepadaku saat kelamunaan itu terjadi.” Aku lelaki yang jahat untukmu, terimakasih atas kesetianmu bersamaku, saat aku sakit dan sendiri dengan aktivitasku kau sellau mencoba memberikan waktu untuk melihat kegiatan diirku di sela masuk kampus di alik dinding kelas itu aku taku dari sahabatmu. Aku tak tahu harus bagaimana lagi dengan kejahatku atas dirimu. Maukah kau menaafkanku?
Perempuan itu emneteskan air mata, dengan muka pucatya ia tersenyum pulas, ia tahu abhwa lelaki tersbeut sangat yakin dan sungguh-sungguh meminta maaf… dan eprbincangan mereka pun terus berlanjut…
Sang perempuan berkata, maafkan aku,,, ini salahku, kenapa aku tak secara langsung bicara dengan baik padamu, aku terllau malu, hingga aku harus menyimpan rasa ini dalam diamku, ingin rasanya aku bersua seperti ini denganmu setiap saat. Tapi itulah yang aku takutkan aku akan merasa bersalah jika aku terlalu masuk kedalamya. Dan pada saat itu sang perempuan berada pada titik paling rendah dan ia mulai tidak bias bernafas, sang lelaki mulai takut dan paik, ia mulai berpikiran bahwa akankah ia tak bias melihat senyum dan wajah embira sang gadis itu setiap hari lagi? Bagaimana dengan hatinya? Ia belum mengungkapkan isi hatinya terhadap perempuan tersebut? Hatinya mulai campur aduk. Hingga ia memegang tangan perempuan itu dengan seizing mama dang perempuan, sang amam tahu abhwa sang lelaki adalah lelaki yang selama ini diceritakan oleh anaknya. Karena sang laki-laki berniat baik ingin emngungakpan perasaan tersebut dan ingin emnikahinya.
Sang ellaki meemgang dan ebrkata, wahai adindaku, denga segenap hatiku, dan aku percayakan engkau untuk emngisi hari-hari hidupku, maukah kau selalu bersamaku hingga kita bias membina rumah tangga untuk emnggapai keridhoan Allah, dan jalan emnuju surge dengan langkah pertama kita, maukah kau menerimaku dengan ekadaanku sekarang ini?
Sang perempuan emmgang erat tangan lelaki tersebut dan berkata iya, dengan menangis, tersenyum bahagia, nada lirih dan pelan. Dan saat itu sang perempuan tak bias bernafas lagi. Alat pendeteksi jantung mneyatakan bahwa ia meniggal.
Sang lelaki pun menangis dengan penyesalan yang mendalam, ia merasa terpukul karena ia tak menemai hari-hari sang perempuan itu dengan drinya. Ia merasa belum memebrikan kebahagiaan yang berarti untuk perempuan tersebut. Ia menyesal dan mengikhlaskan kepergian sang perempuan..
Ia berterimakasih terhadap perempuan itu atas kesetiaannya terus mendoakan dan munggunya hingga sekarrang ia pulih kembali. Ia tak dapat emnemukan seseorang seperti itu dan ia akan sellau merindukan kehadirannya dalam kehidupannya apalagi dalam hatinya.
NOTE:
Rasa Suka memang sellau hadir
Tetapi rasa cinta lebih akan hal itu
Ia tak akan hadir untukmu, tetapi juga dalam khidupanmu
Tak tahu kau sedih maupun senang
Ia kaan sellau ada untukmu, saat apapun
Karena cinta yakin, bahwa hadirmu akan membuat suasana berbeda
Cinta sejati tak mudah tumbuh
Tetapi hari berganti hari sang bibit akan umbtuh  dan terus tumbuh emnajdi dewasa
Hingga cinta sejati yakin, kesetiaan adalah pondasi awal dalam hubungan
Tak berhadap banyak, melihat dan senyuman diwajahmu saja membuat hati senang
Apalagi menyenangkan hatimu…
Bunga yang indah dimata, akan lebih indah lagi ketika kau bisa menghirup aroma harum dari kelopak- demi kelopak bunga mekar tersebut… J

Perihal Rindu.... Rindu 1 (Curhat) Perihal Rindu.... Begini ya rasanya jatuh cinta😊... Kadang menangis, sedih, bahagia, cemburu, ka...